Sabtu, 16 Agustus 2014

Mesin waktu

Aku sepakat untuk memiliki mesin waktu..

Aku buat mesin waktu.
Aku punya mesin waktu.
Aku cari mesin waktu.

Mesin waktu hilang!

Aku putuskan menghilangkan mesin waktu.

Sudah waktunya.

Senin, 23 Juni 2014

Cermin

Cermin..
Dimana kamu menyembunyikan aku?
Melarikan aku?
Menghilangkanku?

Cermin...
Aku tidak dapat temukan refleksiku.
Aku kehilangan ragaku ditubuhmu.
Lalu kemana aku?

Cermin..
Bagaimana rupaku kini?
Tolong kembalikan aku lagi.
Aku ingin kau setubuhi.
Biar ku lihat bagaimana aku pulang setelah pergi.

Ketika bercermin di malam hari. Ku tulis fiksi. Setelah dari kamar mandi.

Senin, 26 Mei 2014

Luka.

Luka
Datangnya tiba-tiba
Tanpa diminta
Doa mau bahagia
Yang ada duka

Luka
Datangnya tiba-tiba
Ajak airmata
Senyumpun menjadi lupa

Luka
Datangnya tiba-tiba
Tanpa rencana
Apalagi hitungan matematika

Desert.

Sederhananya begini.

Untuk memulai makan, seringkali membutuhkan makanan pembuka untuk membangkitkan selera makan. Biasanya disebut appetizer. Makanan ini adalah makanan-makanan kecil dan ringan sembari menunggu hidangan utama. Setelah itu masuk pada tahap kedua yaitu makanan utama atau inti dan biasa disebut main course. Makanan ini adalah makanan berat. Makanan yang dinantikan. Dan sudah tentu menjadi kebutuhan. Yang terakhir adalah makanan penutup atau dengan kata lain desert. Makanan jenis ini bisa dibilang tidak ada juga tidak apa-apa. Karena hanya sebagai pelengkap. Biasanya sudah terlalu penuh dengan appetizer dan main course tentu. Jadi desert hanya sekedar pelengkap rangkaian makanan.

Kurang lebih ungkapan cerita diatas. Apakah pernah merasa hanya menjadi 'desert'? Padahal seharusnya menjadi 'main course'. Atau minimal 'appetizer'.

Minggu, 13 April 2014

Persepsi

Persepsi.
Bagaimana bisa kita merubahnya?
Tentu kita memiliki dua sisi yang berbeda dengan sudut pandang tak sama.
Membuat jadi satu pasti akan menjadi perkara.
Tapi kenapa kita tidak mencoba mengerti satu dengan lainnya?
Harusnya..
Semestinya...

Jika kita terlalu beda, aku ke kanan-ke kiri kamu.
Kenapa tidak menetukan satu titik temu?
Harusnya..
Semestinya..

Perkara ini tidak pernah selesai, jika kamu memilih melupakannya.

Sabtu, 08 Maret 2014

Jawaban

Mulai hari ini aku sudah tahu jawabannya...

Dini hari,
9 Maret 2014

Rabu, 26 Februari 2014

Pagi ricuh

Aku tidak suka pagi ini.
Pagi dimana rintik hujan bersautan dengan klakson kendaraan ricuh.
Pagi dimana tidak kudapati sapaan hanya sekedar selamat pagi.

Kemudian ku mulai benci dengan pagi semacam ini.
Kunjunganmu mulai berkurang di mimpi.
Aku rindu kamu bukan sekali.

Huh, harus kujalani lagi pagi ini.
Sembari menunggumu kembali

Rabu, 19 Februari 2014

Semua yang tak pernah kau kira sebelumnya

Segala perkiraan tak terkira.
Segala yang dikira menjadi tak terkira.

Segala perkara menjadi tak terduga.
Segala yang terduga makin menjadi perkara.

Segala panjatan doa harian semakin meneki.

Segala rumit kian mengikat pekat.
Segala mudah semakin pucat. Segala rupa menjadi memar yang pudar.

Ketika sesakan kata berakhir percuma. Diam susah menjadi kegemaran. Suara isak semakin rutin berirama. Dan sesak mulai menjadi incaran.

Segala raut berganti. Transformasi regenerasi. Semua yang tak pernah kau kira sebelumnya.

Kemana segala rupa harapan yang aku puja selama ini ?