Sabtu, 03 Januari 2015

Pagi keempat.

Selamat pagi mendung januari 2015.

Tahun kembali membuka jalan baru. Menjadikan tahun yang lalu adalah perjalanan dengan pelajaran. Sebuah resolusi awal tahun yang selalu dituliskan sebagai rencana atau skema untuk mencapai beberapa keinginan. Walaupun sesungguhnya belum tentu semua menjadi nyata karena usaha yang dilakukan masih sekedar angan-angan tanpa pembuktian. Tahun ini sama seperti tahun sebelumnya punya resolusi, tapi tidak dituliskan. Hanya disimpan dalam carik hati dan pikiran. Resolusi tahun ini juga tidak sebanyak tahun kemarin. Semoga saja lebih terarah jalannya. Berharap semua menjadi lebih baik, berkembang dan jelas.

Flashback ke belakang banyak pelajaran di tahun 2014. Mental sebagai robot kapitalis yang tidak disuka mau tidak mau dilakoni. Awal tahun mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan besar melalui jobfair tetapi tidak betah karena lingkungannya yang tidak mendukung. Satu bulan kerja resign dengan alasan paling mengada-ngada. Mau S2 di luar negeri, luar biasa kan alasannya. Setelah itu nganggur berbulan-bulan. Sampai sadar sudah menyia-nyiakan rezeki dari Tuhan kemarin dengan resign. Akhirnya setelah berbulan-bulan mendapat pekerjaan baru di perusahaan pengekspor ban yang memiliki lingkungan menyenangkan walaupun banyak orang menganggap sebelah mata dengan perusahaan yang sekarang. Termasuk orangtua sendiri. Tetapi bersyukur masih bisa mendapat rezeki yang halal dari keringat sendiri.

Persahabatan mengajarkan banyak hal tahun ini. Semua semakin nyata dan cerah. Ditunjukan dan dituntun apa arti sebuah persahabatan. Bagaimana ketika dulu pernah menceritakan tentang hidup, berbagi semua hal dan percaya akan semua rahasia lalu dipinggirkan masa kini. Seolah tidak pernah kenal, tidak pernah bertahun-tahun hidup bersama. Lalu bagaimana lagi saya harus percaya kepada manusia-manusia bertopeng, berbulu domba namun berbadan serigala? Kemana mereka menghilangkan saya seolah tidak pernah ada? Semua pertanyaan yang akan bermuara di pikiran sendiri kan? Jika kecewa adalah jawaban maka tidak dibutuhkan jawaban lain bukan.. Beruntungnya masih memiliki teman yang setia dari jaman sekolah dulu. Yang selalu menasehati buruk dan baiknya. Saya tahu Tuhan sayang saya makanya banyak ditunjukan seperti sekarang. Jatuh adalah cara terbaik untuk belajar berjalan bahkan berlari.

Love, terus berjalan seiring sejalan bersama manusia yang sama. Belajar mengerti satu sama lain. Berkembang bersama. Merencanakan hal-hal yang baik untuk masa depan. Jika Tuhan mengizinkan biarkan kita menjadi halal dan menjadi dua manusia yang lebih baik lagi. Komitmen ini bukan sekedar komitmen biasa. Karena waktu terus berputar, umur terus bertambah. Semoga saya jadi manusia yang terus belajar dan kamu juga. Semoga kita selalu bahagia berjalan bersama. Terimakasih vian, kamu masih menemani selama pergantian 3 tahun belakangan :)

Selamat tahun 2015, semoga hidup berjalan lebih baik. Penuh syukur dan bahagia. Selamat berjalan maju.